Selasa, 22 Agustus 2023

FIKSI (Mencintai Bayangmu)

 
 

Jika bisa ditarik kesimpulan, diri ini bagai Sukab dalam trilogi Dunia Sukab pada karya Seno Gumira Ajidarma, yang mencintai sosok Alina begitu rupa walau akhirnya cerita yang begitu pilu, aku yang mencintaimu dengan sederhana seperti Hujan Bulan Juni pada karya Sapardi Djoko Damono.

Entah matra apa yang kau buat hingga diri ini gila mencintaimu begitu menggebu, debar guncang tubuh saat wangimu lewat tanpa pamit tepat didepanku. Ah biarlah... Aku sangat menikmati mantra-matra yang kau tampar secara hebat pada hati ini, biarkan saja kunikmati seluruh bayangmu.

Iya bayangmu, siapa lagi? hanya bayangmu yang dapat ku dekap erat secara cuma-cuma, sekali lagi biarkan aku mencintai bayangmu secara utuh. Setidaknya ragamu tak pernah merasakan sakit yang begitu berat saat ku coba memelukmu erat.

Andai pun juga memilikimu secara utuh apa diri ini pantas? dirimu yang mengerti tentang masa lalu ku yang sangat kelam itu apakah pantas? mencintai bayangmu yang saat cantik dan sempurna itu. apalah diri ini yang begitu jahat. 

AKU YANG TAK PANTAS

Untuk apa mengerti diriku (?)

Aku hanya sebatang lilin yang ragu

Tak pantas gantikan peranan lampu

Bahkan angin menentangku tuk hidup

Karena nyala apiku tercipta redup


Aku hanya daun yang terpanggang

Tak pantas jadi tempatmu merindang

bahkan terik pun membakarku hancur

karena hidupku hanyalah sekilas gugur


Aku hanya meteor jatuh yang dibuang

Tak pantas sinari bulan gemilang

Langit dan laut pun menolakku tuk menetap

Karena ada ku hanya guna pelengkap

 

Aku hanya seekor lebah tanpa madu

Tak pantas hidup untuk sang kupu

Hinggap ku hanya merusak bunga

Lalu mati membusuk di tanah. 

~22 08 23 Banyuwangi

Ya seperti ituah aku, yang begitu aneh ini rela mati-matian mencintai bayang sempurnamu itu. yang mencintaimu secara sederhana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar